Rabu, 12 April 2017


IKATAN KIMIA
Soal dan Pembahasan
Teori Ikatan Valensi dan Teori Orbital Molekul
https://encrypted-tbn0.gstatic.com/images?q=tbn:ANd9GcSMq9MyYhlHiLwS4Oc2xTkOOmmL6il07i3ajK_TXHcydEyb8YBC

Dosen Pengampu :
Drs. Arifin, Msi

Disusun Oleh:
Olvi Wulan Nari
ACC 115 008

PROGRAM STUDI PENDIDIKAN KIMIA
JURUSAN PENDIDIKAN MIPA
FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN
UNIVERSITAS PALANGKARAYA
2016
1
11.      Apa pengertian teori ikatan valensi?
Jawab:
Teori ikatan valensi merupakan teori yang menjelaskan sifat ikatan kimia dalam suatu molekul dari sudut valensi atom. Teori ini menyimpulkan suatu aturan bahwa atom pusat dalam suatu molekul cenderung untuk membentuk ikatan elektron ganda sesuai dengan batasan geometris seperti kurang lebih ditentukan oleh aturan oktet.
Dalam teori ikatan valensi, yang menjadi titik tekannya yaitu fungsi gelombang elektron-elektron yang berpasangan dibentuk dari tumpang tindih fungsi gelombang pada masing-masing orbital dari atom-atom yang berkontribusi dan saling terpisah.

2.      Teori ikatan valensi didasarkan pada aturan okted dengan berbagai batasan. Apasaja batasan tersebut?
Jawab:
Teori ikatan valensi didasarkan pada aturan okted dengan berbagai batasannya, sebagai berikut:
·         Elektron-elektron yang digunakan bersama itu menempati orbital-orbital atom yang saling bertindihan (overlap).
·         Kekuatan ikatan bergantung pada derajat pertindihan yang terjadi.
·         Pada teori ikatan valensi terdapat dua konsep penting yakni konsep resonansi dan konsep hibridisasi. Resonansi adalah suatu konsep untuk menerangkan struktur dari molekul yang mempunyai dua atau lebih struktur yang ekivalen, yang memenuhi persyaratan ikatan, senyawa yang tidak dapat dituliskan hanya dengan satu rumus struktur, melainkan digambarkan melalui lebih dari satu rumus struktur.

3.      Apa saja postulat dasar dari teori ikatan valensi?
Jawab:
a.       Ikatan valensi terjadi karena adanya gaya tarik pada elektron-elektron yang tidak berpasangan pada atom-atom.
b.      Elektron - elektron yang berpasangan memiliki arah spin yang berlawanan.
c.       Elektron-elektron yang telah berpasangan tidak dapat membentuk ikatan lagi dengan elektron-elektron yang lain.
d.      Kombinasi elektron dalam ikatan hanya dapat diwakili oleh satu persamaan gelombang untuk setiap atomnya.
e.       Elektron-elektron yang berada pada tingkat energi paling rendah akan membuat pasangan ikatan-ikatan yang paling kuat.
f.       Pada dua orbital dari sebuah atom, orbital dengan kemampuan bertumpang tindih paling banyaklah yang akan membentuk ikatan paling kuat dan cenderung berada pada orbital yang terkonsentrasi itu.

4.      Jika terdapat satu elektron pada masing-masing dua atom H yang berlainan, bagaimana kemungkinan fungsi gelombang pada tiap sistem?
Jawab:
Jika terdapat satu elektron pada masing-masing dua atom H yang berlainan maka kemungkinan fungsi gelombang pada tiap sistem adalah sebagai berikut:
Ψ=χA(1)χB(2)...
Ψ=χA(2)χB(1)...
keterangan:
 χA dan χB adalah orbital-orbital 1s pada atom A dan B
Angka 1 dan 2 merepresentasikan elektron yang berikatan dengan proton pada masing-masing atom A dan B.
            Ketika kedua atom H berada pada keadaan yang sangat dekat, kita tidak dapat mengetahui apakah elektron 1 terikat pada atom A dan elektron 2 terikat pada atom B atau justru sebaliknya, sehingga deskripsi yang paling mungkin adalah membuat dua fungsi gelombang pada kedua sistem yang mungkin terjadi. Saat kedua kemungkinan ini disatukan dalam gelombang superposisi maka penjelasan yang lebih baik adalah kombinasi linear dari keduanya.
Ψ=χA(1)χB(2)+χA(2)χB(1)...
Fungsi di atas merupakan fungsi gelombang untuk ikatan H-H. Kedua fungsi ini berinterferensi konstruktif sehingga terjadi kenaikkan amplitudo di daerah fungsi gelombang dalam nukleus (inti). Untuk menjelaskan lebih rinci digunakan prinsip Pauli yang menyatakan bahwa hanya elektron-elektron dengan spin berpasangan yang dapat dideskripsikan oleh fungsi gelombang di atas. Dari penjabaran di atas, dapat disimpulkan bahwa pada teori ikatan valensi, fungsi gelombang dibentuk oleh pasangan spin dari elektron-elektron pada kedua orbital atom-atom yang berikatan. Ikatan yang terjadi dari tumpang tindih ini adalah ikatan sigma (б).
Berikut merupakan contoh formasi ikatan sigma dari orbital s dan p yang saling tumpang tindih:
Hasil gambar untuk contoh formasi ikatan sigma dari orbital s dan p saling tumpang tindihP-P sigma.png

5.      Berdasarkan teori ikatan valensi senyawa koordinasi dibentuk dari reaksi antara asam Lewis (atom atau ion pusat) dengan basa Lewis (ligan) melalui ikatan kovalen koordinasi antara keduanya. Di dalam senyawa koordinasi atau senyawa kompleks atom atau ion pusat memiliki bilangan koordinasi tertentu. Bagaimana struktur senyawa koordinasi dengan bilangan koordinasi 2, 3, 4, 5 dan 6?
Jawab:
Tabel struktur senyawa koordinasi dengan bilangan koordinasi 2-6.
BK
Sruktur
Contoh
2
Linear
[Ag(NH3)2]+, [Ag(CN)2]-
3
Segitigadatar
[HgCl3]-, [AgBr(PPh3)2]
4
Tetrahedral
[NiCl4]2-, [Zn(NH3)4]2+
4
Bujursangkar
[Ni(CN)4]2-, [Pt(CN)4]2-
5
TrigonalBipiramidal
[CuCl5]3-, [Fe(CO)5]
6
Oktahedral
[CoF6]3-, [Fe(CN)6]3-

6.      Apa yang dimaksud dengan orbital hibrida?
Jawab:
Orbital hibrida (hybrid orbitals) adalah orbital yang pada pembentukan ikatan-ikatannya, atom pusat tidak menggunakan orbital s, p dan d, melainkan menggunakan orbital-orbital yang sama jenisnya dengan tingkat energi yang sama pula. Orbital hibrida diperoleh malalui proses hibridisasi (hybridization).

7.      Apa yang dimaksud dengan hibridisasi?
Jawab:
Hibridisasi adalah proses pembentukan orbital-orbital hibrida dengan tingkat energi yang sama melalui kombinasi linear dari orbital-orbital atom yang berbeda dengan dengan tingkat energi yang berbeda pula. Orbital-orbital yang menglami hibridisasi tersebut adalah milik dari atom pusat.Orbital hibrida yang terbentuk dari proses hibridisasi adalah sama dengan jumlah orbital-orbital atom yang terlibat dalam hibridisasi.

8.      Bagaimana jenis hibridisasi, orbital-orbital atom yang terlibat dalam hibridisasi, jumlah dan jenis orbital-orbital hibrida yang terbentuk serta susunannya dalam ruang?
Jawab:
Tabel Jenis hibridisasi, orbital-orbital atom yang terlibat, jenis orbital yang terbentuk serta susunannya dalam ruang:
Hibridisasi
Orbital atom yang terlibat
Jumlahdanjenis orbital yangterbentuk
Susunandalamruang
Sp
1 orbital s dan 1 orbital p (pz)
2 orbital hibridasp
Berlawananarah
sp2
1 orbital s dan 2 orbital p (px,py)
3 orbital hibrida sp2
Mengarahpadapojok-pojoksegitigasamasisi
Sp3
1 orbital s dan 3 orbital p (px, py,pz)
4 orbital hibrida sp3
Mengarahpadapojok-pojok tetrahedral
dsp2
1 orbital d (dx2-y2), 1 orbital s dan 2 orbital p (px, py)
4 orbital hibrida dsp2
Mengarahpadapojok-pojokbujursangkar
dsp3 atau sp3d
1 orbital d (dz2), 1 orbital s dan 3 orbital p (px, py, pz)
5 orbital hibrida dsp3 atau sp3d
Mengarahpadapojok-pojoktrigonalbipiramidal
d2sp3 atau sp3d2
2 orbital d (dx2-y2dan dz2), 1 orbital s dan 3 orbital p (px, py, pz)
6 orbital hibrida d2sp3 atau sp3d2
Mengarahpadapojok-pojokoctahedral




9.      Bagaimana tingkat energi orbital hibrida sp 3?
Jawab:
Tingkat energi orbital-orbital hibrida adalah tingkat diantara energi orbital-orbital yang terlibat dalam hibridisasi. Untuk hibridisasi sp3, perbandigan tingkat energi orbital sp3 dan tingkat energi orbital s dan 3 orbital p. Tingkat energi orbital-orbital hiibrida sp3 lebih rendah dibandingkan dengan tingkat energi orbital p, akan tetapi lebih tinggi dibandingkan tingat energi orbital s. Disamping itu, tingkat energi orbital-orbital hibrida sp3 adalah lebih dekat ke tingkat energi orbital p dibandingkan ke tingkat energi orbital s karena jumlah orbital p yang terlibat dalam hibridisasi lebih banyak dibandingkan orbital s.

10.  Bagaimana hubungan antara bilangan koordinasi atom pusat, jenis hibridisasi dan struktur kompleks?
Jawab:
Tabel hubungan antara bilangan koordinasi atom pusat, jenis hibridisasi dan struktur kompleks.
BK
Hibridasasi
Strukturkompleks
Contoh
2
Sp,
Linear
[Ag(CN)2]-
3
sp2
Trigonal planar
[HgCl3]-
4
sp3
Tetrahedral
[NiCl4]2-
4
dsp2
Bujursangkar
[Ni(CN)4]2-
5
sp3d
Trigonalbipiramidal
[CuCl5]3-
5
dsp3
Trigonalbipiramidal
[Fe(CO)5]
6
sp3d2
Octahedral
[CoF6]3-
6
d2sp3
Octahedral
[Co(CN)6]3-

11.  Bagaimana pembentukan Senyawa Kompleksberdasarkan teori ikatan valensi?
Jawab:
Pembentukan senyawa kompleks berdasarkan teori ikatan valensi ada yang tidak melibatkan proses eksitasi dan ada  yang melibatkan proses eksitasi.
·         Pembentukan  Senyawa Kompleks Tanpa Melibatkan Proses Eksitasi
Langkah-langkah yang diperlukan adalah :
a.       Menuliskan konfigurasi elektron dari atom pusat pada keadaan dasar.
b.      Menuliskan konfigurasi elektron dari atom pusat pada keadaan hibridisasi
c.       Menuliskan konfigurasi elektron dari atom pusat sesudah adanya donasi pasangan-pasangan elektron bebas dari ligan-ligan.
·         Pembentukan Senyawa Kompleks Dengan Melibatkan Proses Eksitasi
Langkah-langkah yang diperlukan adalah :
a.       Menuliskan konfigurasi electron dari atom pusat pada keadaan dasar;
b.      Menuliskan konfigurasi electron dari atom pusat pada keadaan eksitasi;
c.       Menuliskan konfigurasi electron dari atom pusat pada keadaan hibridisasi;
d.      Menuliskan konfigurasi electron dari atom pusat sesudah adanya donasi pasangan-pasangan electron bebas (PEB) dari ligan-ligan.



12.  Dua jenis orbital yang digunakan dalam pembentukan ikatan kovalen yaitu orbital asli dan orbital hibridasi. Jenis orbital yang digunakan dalam pembentukan ikatan kovalen dalam diramalkan berdasarkan geometri, terutama besar sudut ikatan yanng ada di sekitar atom pusat. Berikan salah satu contoh molekul yang menggunakan orbital asli!
Jawab:
Contoh H2s
clip_image002
Dari konfigurasi elektron atom S pada keadaan dasar dapat diketahui bahwa pada orbital 2py dan orbital 2pz masing-masing masih kekurangan satu elektron, demikian pula pada atom H masih kekurangan satu elektron pada orbital 1s, oleh sebab itu dalam pembentukan H2S, dua elektron yang terletak pada orbital 3p berpasangan dengan dua elektron pada orbital 1s dari dua atom hidrogen. Besarnya sudut ikatan dua buah orbital p adalah 90°. Berdasarkan eksperimen diperoleh besarnya udut ikatan H-S-H sebesar 92°. Perbedaan sudut ikatan disebabkan oleh tolakan antara dua inti atom hidrogen yang berdekatan. Karena perbedaan sudut ikatan tidak begitu jauh maka perubahan ikatan H-S, atom S dianggap menggunakan orbital-orbital asli.

13.  Bagaimana bentuk orbital tumpang tindih dari orbbital pembentukan ikatan H-S dalam molekul H2S?
Jawab:
Gambar tumpang tindih orbital-orbbital pada pembentukan ikatan H-S dalam mmolekul H2S
clip_image004




14.  Berikan contoh lain dari molekul yang menggunakan orbital asli!
Jawab:
Contoh lain HCl
clip_image006
Dari konfigurasi elektron atom Cl pada keadaan dasar dapat diketahui bahwa pada orbital 2pz masih kekurangan satu elektron, demikian pula pada atom H masih kekurangan satu elektron pada orbital 1s.
Oleh sebab itu dalam pembentukan HCl dua elektron yang terletak pada orbital 3p berpasangan dengan dua elektron pada orbital 1s dari dua atom hidrogen.
Oleh sebab itu dalam pembentukan HCl, satu elektron yang terletak pada orbital 3pz berpasangan dengan satu elektron pada orbital 1s dari satu atom hidrogen.
Molekul HCl berbentuk linear dan memiliki sebuah ikatan tunggal, sehingga molekul HCCl menggunakan orbital asli dalam pembentukan ikatan H-Cl.

15.  Bagaiman bentuk orbital tumpang tindih dari obital pembentukan ikatan H-Cl dalam molekul HCl?
Jawab:
Gambar tumpang tindih orbital-orbbital pada pembentukan ikatan H-Cl dalam mmolekul HCl
clip_image008

16.  Bagaimana secara ringkas konfigurasi elektron dari atom karbon sebagai atom pusat pada pembentukan ikatan kovalen dengan 4 atom hidrogen dalam CH4?
Jawab:
Secara ringkas konfigurasi elektron dari atom karbon sebagai atom pusat pada pembentukan ikatan kovalen dengan 4 atom hidrogen dalam CH4, sebagai berikut:
clip_image020

17.  Bagaimana bentuk molekul tumpang tindih dari 4 orbital hibridisasi sp3 dari atom C dengan 4 orbital 1s dari 4 atom H?
Jawab:
Bentuk molekul tumpang tindih dari 4 orbital hibridisasi sp3 dari atom C dengan 4 orbital 1s dari 4 atom H,, sebagai berikut:
clip_image018

18.  Bagaimana penerapan teori ikatan valensi pada molekul diatomik?
Jawab:
Penerapan dari teori ikatan valensi yang berlaku pada molekul diatomik, elektron-elektron dalam molekul menempati orbital-orbital atom dari masing-masing atom. Penerapan teori ikatan valensi pada molekul diatomik yaitu pembentukan molekul H2 dari atom H.

19.  Berikan contoh penerapan teori ikatan valensi pada molekul diatomik?
Jawab:
Penerapan teori ikatan valensi pada molekul diatomik dapat dilihat pada pembentukan molekul H2 dari atom H

20.  Bagaimana penerapan teori ikatan valensi pada molekul poliatomik?
Jawab:
Penerapan dari teori ikatan valensi yang berlaku pada molekul poliatomik, dapat digunakan untuk menjelaskan hibridisasi molekul. Contohnya adalah hibridisasi sp3 pada molekul CH4. Metana memiliki atom pusat berupa karbon yang berkoordinasi secara tetrahedral. Oleh karena itu, atom karbon pusat haruslah memiliki orbital-orbital yang simetri tepat dengan 4 atom hidrogen.

21.  Berikan contoh penerapan teori ikatan valensi pada molekul poliatomik
Jawab:
Teori ikatan valensi dapat juga diterapkan dalam molekul poliatomik beriringan dengan teori hibridisasi molekul. Contoh penerapan teori ikatan valensi untuk menjelaskan mengenai hibridisasi sp3 pada molekul metana (CH4).
Metana memiliki atom pusat sebuah karbon yang berkoordinasi secara terahedral. Oleh karena itu, atom karbon pusat haruslah memiliki orbital-orbital yang simetri tepat dengan 4 atom hidrogen.
Dengan teori ikatan valensi, maka dapat diprediksi bahwa berdasarkan pada keberadaan dua orbital yang terisi setengah, atom C akan membentuk dua buah ikatan kovalen membentuk CH2. Namun CH2. merupakan molekul yang sangat reaktif sehingga teori ikatan valensi saja tidak cukup untuk menjelaskan terbentuknya molekul CH4. Untuk itu, digunakan teori hibridisasi, dimana langkah awal adalah eksitasi satu atau lebih elektron valensi C

22.  Bagaimana harga momen magnetik efektif dan momen magnetik spin kompleks dengan atom pusat unsur-unsur transisi deret pertama?
Jawab:
Tabel harga momen magnetik efektif dan momen magnetik spin kompleks dengan atom pusat unsur-unsur transisi deret pertama

Atom pusat
J.ê.pada atom pusat
Kompleks dengan spin tingi
Kompleks dengan spin rendah
J.e.t.b.
µe(BM)
µs(BM)
J.e.t.b.
µe(BM)
µs(BM)
Ti3+
V4+
V3+
V2+
Cr3+
Mn4+
Cr2+
Mn3+
Mn2+
Fe3+
Fe2+
Co3+
Co2+
Ni3+
Ni2+
Cu2+
1
1
2
3
3
3
4
4
5
5
6
6
7
7
8
9
1
1
2
3
3
3
4
4
5
5
4
4
3
3
2
1
1,73
1,68-1,78
2,75-2,85
3,80-3,90
3,70-3,90
3,8-4,0
4,75-4,90
4,90-5,00
5,65-6,10
5,70-6,0
5,10-5,70
_
4,30-5,20
_
2,80-3,50
11,70-2,20
1,73
1,73
2,83
3,88
3,88
3,88
4,90
4,90
5,92
5,92
4,90
4,90
3,88
3,88
2,83
1,73
_
_
_
_
_
_
2
2
1
1
_
_
1
1
_
_
_
_
_
_
_
_
3,20-3,30
3,18
2,0-2,5
_
_
1,8
1,8-2,0
_
_
_
_
_
_
_
_
2,83
2,83
1,73
1,73
_
_
1,73
1,73
_
_




23.  Apa kelebihan teori ikatan valensi?
Jawab:
Teori ikatan valensi dapat digunakan untuk meramalkan kemungkinan struktur dan kemagnetan senyawa-senyawa kompleks yang belum disintesis. Fakta eksperimen tentang senyawa-senyawa kompleks yang baru berhasil disintesis ternyata banyak yang cocok dengan ramalan yang didasarkan atas teori ikatan valensi.

24.  Apa kelemahan teori ikatan valensi?
Jawab:
Kelemahan dari teori ikatan valensi yaitu:
·         Tidak dapat menjelaskan gejala perubahan kemagnetan senyawa kompleks karena perubahan temperatur.
·         Tidak dapat menjelaskan warna atau spektra senyawa kompleks.
·         Tidak dapat menjelaskan kestabilan senyawa kompleks.

25.  Apa pengertian teori orbital molekul?
Jawab:
Teori orbital molekul adalah teori yang menjelaskan ikatan kimia melalui diagram orbital molekul. Teori orbital molekul dapat menjelaskan dengan baik sifat magnet dan sifat molekul jika dibandingkan dengan teori ikatan valensi.

26.  Apa perbedaan antara prbital molekul dengan orbital atom?
Jawab:
Perbedaan antara orbital molekul dan orbital atom adalah orbital atom terkait hanya dengan satu atom, sedangkan orbital molekul terkait dengan atom-atom yang berikatan (dengan molekul secara keseluruhan)

27.  Teori orbital molekul (TOM) menggambarkan ikatan kovalen melalui istilah orbital molekul yang dihasilkan dari interaksi orbital-orbital atom dari atom-atom yang berikatan dan yang terkait dengan molekul secara keseluruhan. Konstruksi orbital molekul dari orbital atom, bagian dalam pembentukan molekul. Separuh dari orbital molekul mempunyai energi yang lebih besar daripada energi orbital atom. Apasaja orbital yang terbentuk dari konstrusi orbital molekul tersebut?
Jawab:
Orbital yang dibentuk yaitu orbital molekul pengikatan (bonding) dan orbital molekul anti ikatan (anti bonding). Elektron yang tidak mengambil bagian dalam pengikatan disebut elektron tidak berikatan (nonbonding) dan mempunyai energy yang sama dengan energy yang dimiliki atom-atom yang terpisah.

28.  Apa yang dimaksud dengan orbital molekul ikatan?
Jawab:
Orbital molekuler ikat (bonding) yaitu orbital dengan rapatan elektron ikat terpusat mendekat pada daerah antara kedua inti atom yang bergabung dan dengan demikian menghasilkan situasi yang lebih stabil.



29.  Apa yang dimaksud dengan orbital molekul antiikatan?
Jawab:
Orbital molekuler antiikat (antibonding) yaitu orbital dengan rapatan elektron ikat terpusat menjauh dari daerah antara inti atom yang bergabung dan menghasilkan situasi kurang stabil.Penempatan elektron dalam orbital molekul ikatan menghasilkan ikatan kovalen yang stabil, sedangkan penempatan elektron dalam orbital molekul antiikatan menghasilkan ikatan kovalen yang tidak stabil.

30.  Apa yang dimaksud dengan orbital molekul non ikatan?
Jawab:
Jika pada daerah tumpang-tindih ada orbital atomik yang tidak bereaksi dalam pembentukan ikatan, orbital ikatan yang dihasilkan disebut orbital nonikat (nonbonding).

31.  Bagaimana kerapatan elektron dalam orbital molekul ikatan dan dalam orbital molekul antiikatan?
Jawab:
Dalam orbital molekul ikatan kerapatan elektron lebih besar di antara inti atom yang berikatan. Sementara, dalam orbital molekul antiikatan, kerapatan elektron mendekati nol diantara inti.

32.  Bagaiman penggambaran energi –energi relatif dari setiap jenis orbital secara umum?
Jawab:
Energi –energi relatif dari setiap jenis orbital secara umum terlihat pada gambar berikut ini:
orbital

33.  Apasaja persyaratan yang harus dipenuhi orbital atom yang mengambil bagian dalam pembentukan orbital molekul?
Jawab:
Orbital atom yang mengambil bagian dalam pembentukan orbital molekul harus memenuhi persyaratan sebagai berikut:
·         Orbital atom yang membentuk orbital molekul harus mempunyai energi yang dapat dibandingkan.
·         Fungsi gelombang dari masing-masing orbital atom harus bertumpang tindih dalam ruangan sebanyak mungkin.
·         Fungsi gelombang orbital atom harus mempunyai simetri yang relatif sama dengan sumbu molekul.

34.  Orbital apasaja yang paling umum membentuk orbital molekul?
Jawab:
Yang paling umum membentuk orbital molekul adalah σ (sigma) dan orbital π (phi). Orbital sigma simetris disekitar sumbu antarnuklir. Penampang tegak lurus terhadap sumbu nuklir (biasanya sumbu x) memberikan suatu bentuk elips. Ini terbentuk dari orbital s maupun dari p dan orbital d yang mempunyai telinga sepanjang sumbu antar nuklir. Orbital π terbentuk ketika orbital p pada setiap atom mengarah tegak lurus terhadap sumbu antarnuklir. Daerah tumpang tindih ada di atas dan di bawah sumbu ikatan, lihat gambar.
orbital bonding dan non bonding

35.  Bagaimana pembentukan orbital molekul ikatan dan antiikatan?
Jawab:
Pembentukan orbital molekul ikatan berkaitan dengan interferensi konstruktif, sementara pembentukan orbital molekul antiikatan berkaitan dengan interferensi destruktif. Jadi, interaksi konstruktif dan interaksi destruktif antara dua orbital 1s dalam molekul H2mengarah pada pembentukan ikatan sigma (σ1s) dan pembentukan antiikatan sigma (σ*1s). Pada orbital molekul antiikatan sigma terdapat simpul (node) yang menyatakan kerapatan elektron nol, sehingga kedua inti positif saling tolak-menolak.

36.  Apasaja syarat pembentukan orbital molekul?
Jawab:
Syarat pembentukan orbital molekul ikatan sebagai berikut:
1.      Cuping orbital atom penyusunnya cocok untuk tumpang tindih.
2.      Tanda positif atau negatif cuping yang bertumpang tindih sama.
3.      Tingkat energi orbital-orbital atomnya dekat.

37.  Apa yang dimaksud dengan orbital terdegenerasi?
Jawab:
Dua atau lebih orbital molekul yang berenergi sama disebut orbital terdegenerasi (degenerate). Orbital-orbital itu dinamakan sigma (σ) atau pi(π) sesuai dengan karakter orbitalnya. Suatu orbital sigma mempunyai simetri rotasi sekeliling sumbu ikatan, dan orbital pi memiliki bidang simpul. Oleh karena itu, ikatan sigma dibentuk oleh tumpang tindih orbital s-s, p-p, s-d, p-d, dan d-d dan ikatan pi dibentuk oleh tumpang tindih orbital p-p, p-d, dan d-d.

38.  Apasaja prinsip dasar yang harus dipenuhi dalam pendekatan orbital molekuler menurut Bird, T?
Jawab:
Menurut Bird, T pendekatan orbital molekuler memiliki beberapa prinsip dasar yang harus dipenuhi. Prinsip dasar itu adalah:
·         Jumlah molekuler yang terbentuk sama dengan jumlah orbital atomik yang berinteraksi.
·         Jumlah orbital antiikatan yang terbentuk sama dengan jumlah orbital ikatan.
·         Tiap orbital  molekuler dapat menampung dua elektron yang harus memiliki spin yang berlawanan.
·         Elektron-elektron yang terdapat pada orbital molekuler juga mengikuti aturan Hund dan prinsip Pauli.
·         Untuk membentuk ikatan yang stabil, jumlah elektron dalam orbital ikatan harus lebih besar daripada jumlah elektron dalam orbital antiikatan.

39.  Bagaimana aturan konfigurasi elektron yang dibuat oleh Chang, R untuk membentu memahami kestabilan orbital molekul?
Jawab:
Chang, R membuat aturan konfigurasi elektron untuk membantu memahmi kestabilan orbital molekul. Aturan tersebut dijelaskan sebagai berikut:
·         Jumlah orbital molekul yang terbentuk selalu sama dengan jumlah orbital atom yang bergabung.
·         Semakin stabil orbital molekul ikatan, semakin kurang stabil orbital molekul antiikatan yang berkaitan.
·         Pengisian orbital molekul dimulai dari energi rendah ke energi tinggi. Dalam molekul stabil, jumlah elektron dalam orbital molekul ikatan selalu lebih banyak daripada dalam orbital molekul antiikatan karena kita selalu menempatkan elektron dalam orbital molekul ikatan yang berenergi lebih rendah terlebih dahulu.
·         Ketika elektron ditambahkan ke orbital molekul dengan energi yang sama, susunan yang paling stabil diramalkan oleh aturan Hund, yaitu elektron memasuki ke orbital-orbital molekul ini dengan spin sejajar.
·         Jumlah elektron dalam orbital molekul sama dengan jumlah semua elektron pada atom-atom yang berikatan.

40.  Apa yang dimaksud dengan senyawa diatomik homointi?
Jawab:
Senyawa diatomik homointi terdiri dari dua unsur yang memiliki inti atom yang identik. Atom-atom yang sama akan memiliki tingkat energi yang sama pula. Dalam molekul hidrogen (H2) tumpang tindih orbital 1s masing-masing atom hidrogen membentuk orbital ikatan σg bila cupingnya mempunyai tanda yang sama dan antiikatan σu bila bertanda berlawanan, dan dua elektron mengisi orbital ikatan σg.

41.  Bagaimana terbentuknya orbital molekuler pada molekul H2 dengan metoda KLOA?Jawab:
Terbentuknya orbital molekuler pada molekul H2 dapat didekati dengan metoda KLOA(Kombinasi Linear Orbital Atomik) sebagai berikut:
Ψ  = N (Ψx + Ψy)
Ψ* = N (Ψx + Ψy)
Ψ                  = fungsi gelombang untuk orbital molekuler
Ψ                  = fungsi gelombang untuk orbital molekuler
Ψx danΨy     = fungsi gelombang orbital 1s hidrogen untuk atom x dan y
N                  = konstanta normaliasi
N mempunyai nilai sedemikian sehingga:
Dimana dt adalah volume unsur dalam tiga dimensi yaitu: dt = dx.dy.dz. dari persamaan dapat diperoleh peluang menemukan sebuah elektron dengan jalan mengkuadratkan persamaan gelombang Ψ.
Ψ2 = N2 (Ψx2 + Ψy2 + 2Ψx Ψy)
Ψx2 menunjukkan peluang menemukan elektron di sekeliling atom x
Ψy2 menunjukkan peluang menemukan elektron di sekeliling atom y
2Ψx + Ψy menunjukkan peningkatan elektron pada daerah antara kedua inti
Untuk persamaan gelombang Ψ* peluang untuk menemukan sebuah elektron dinyatakan dalam:
Ψ*2  = N2 (Ψx2 + Ψy2 - 2ΨxΨy)
-2Ψx Ψymenyatakan penurunan kepekatan elektron pada daerah antara kedua inti

42.  Bagaimana bentuk orbital molekul H2?
Jawab:
Hasil gambar untuk orbital molekul n2

43.  Apa yang dimaksud dengan senyawa diantomik heterointi?
Jawab:
Atom-atom pada senyawa ini memiliki keelektronegativitas yang berbeda, maka tentu atom-atom memiliki tingkat energi berbeda pula. Orbital molekul dua atom yang berbeda dibentuk dengan tumpang tindih orbital yang tingkat energinya berbeda. Tingkat energi atom yang lebih elektronegatif umumnya lebih rendah, dan orbitaal molekul lebih dekat sifatnya pada orbital atom yang tingkat energinya lebih dekat. Oleh karena itu, orbital ikatan mempunyai karakter atom dengan keelktronegatifan lebih besar dan orbital anti ikatan mempunyai karakter atom dengan keelektronegatifan lebih kecil.

44.  Berikan salah  satu contoh dari senyawa diatomik heterointi! Bagaimana bentuk molekulnya?
Jawab:
Misalnya, lima orbital molekul dalam hidrogen flourida, HF. Dibentuk dari orbital 1s hidrogen dan orbital 2s flour. Orbital ikatan 1s mempunyai karakter flourin, dan orbital 3s anti ikatan memiliki karakter 1s hidrogen. Karena hidrogen hanya memiliki satu atom 1s, tumpang tindih dengan orbital 2p flour dengan karakter p tidak efektif, dan orbital 2p  flour menjadi orbital nonikatan. Karena HF memiliki delapan elektron valensi, orbital nonikatan ini menjadi HOMO.
Hasil gambar untuk orbital molekul HF

45.  Mengapa molekul HCl merupakan salah satu molekul heterointi? Bagaimana bentuk orbital molekul HCL?
Jawab:
Molekul HCl merupakan molekul heteointi, dimana kedua atom berasal dari unsur yang berbeda. Atom Cl memiliki nomor atom 17 dengan konfigururasi elektron: 1s2 2s2 2p6 3s2 sp5, sedangkan atom H memiliki nomor atom 1 dengan konfigurasi elektron 1s1. Atom Cl lebih elektronegative daripada atom H. Diagram kolerasi orbital molekul menunjukan bahwa tingkat-tingkat energi dari atom Cl yang lebih elektronegative bergeser ke arah bawah, karena atom Cl menarik elektron-elektron valensi lebih kuat daripada atom H seperti gambar di bawah ini.
Hasil gambar untuk orbital molekul HCl

46.  Bagaimana terbentuknya orbital molekul CO? Bagaimana bentuk orbital molekunya?
Jawab:
Dalam karbon monoksida, karbon dan oksigen memiliki orbital 2s dan 2p yang menghasilkan baik ikatan sigma maupun ikatan phi, dan ikatan rangkap tiga yang dibentuk antar atomnya. Walaupun 8 orbital mmolekulnya dalam kasus ini secara kualitatif sama dengan yang dimiliki molekul isoelektronik yakni N2 dan 10 elektron menempati orbital sampai 3s, tingkat energi setiap orbital berbeda dari tingkat energi notrogen. Orbital 1s memiliki karakter 2s okksigen sebab oksigen memiliki keeletronegatifan lebih besar. Orbital anti ikatan 2p dan 4s memiliki karakter 2p karbon, seperti pada gammbbar berikut:

Hasil gambar untuk orbital molekul co
Konfigurasi elektron valensi molekul CO adalah (s2s)2(s*2s)2(p2p)4(s2p)2. Pada molekul diatomik heterointi, energi orbital p2p lebih rendah dibanding s2p, sehingga letak orbital s2p berbeda di atas p2p, berbeda dengan letak orbital kedua orbital tersebut pada molekul diatomik heterointi..
47.  Apa hubungan dari teori orbital molekul dengan orde ikatan?
Jawab:
Orde ikatan digunakan untuk menentukan seberapa stabil suatu molekul diatomik. Semakin besar nilai orde ikatan semakin, semakin stabil moleul tersebut.
Semakin banyak elektron pada orbital anti ikatan, semakin tidak stabil molekul tersebut.

48.  Apa kesimpulan yang diperoleh dari teori orbital molekul?
Jawab:
·         Orbital molekul ikatan memiliki energi yang lebih rendah dan kestabilan yang lebih besar dibandingkan dengan orbital atom pembentuknya
·         Orbital molekul antiikatan memiliki energi yang lebih tinggi dan kestabilan yang lebih rendah dibandingkan dengan orbital-orbital atom pembentuknya
·         Dalam orbital molekul ikatan kerapatan elektron lebih besar diantara inti atom yang berikatan. Di sisi lain, orbital molekul antiikatan, kerapatan elektron mendekati nol di antara inti
·         Elektron dalam atom memiliki sifat gelombang. Salah satu sifat gelombang memungkinkan gelombang sejenis untuk berinteraksi sedemikian rupa sehingga atau amplitudo diperkecil. Dalam kasus pertama, kita sebut interaksinya sebagai interfensi konstruktif; dalam kasus kedua, disebut interfensi destruktif.

49.  Apasaja persamaan antara teori ikatan valensi dengan teori orbital molekul?
Jawab:
Teori ikatan valensi dan teori orbital molekul memiliki beberapa konsep dasar yang sama, diantaranya adalah:
·         Keduanya sama-sama melibatkan pembagian elektron-elektron yang ada dalam sebuah atom ataupun molekul sehingga memiliki paling banyak dua elektron pada setiap pasangnya.
·         Kedua teori ini menjadikan kombinasi dari elektron-elektron yang ada oleh inti masing-masing atom atau molekul sebagai konsep pembentukkan ikatan
·         Berdasarkan pada kedua teori ini, energi dari orbital-orbital yang saling tumpang tindih merupakan bentuk perbandingan dan memiliki kesamaan pada bentuk simetrinya.



50.  Apasaja perbedan dari teori ikatan valensi dan teori orbital molekul?
Jawab:
Tabel peredaan antara teori ikatan valensi dan teori orbital molekul
No
Perbedaan
TIV
TOM
1.
Ikatan
Ikatan hanya dibebankan pada kedua atom, tidak pada molekul
Ikatan dibebankan pada kedua atom dan juga molekul
2.
Tokoh pengusung
Pertama kali diusulkan oleh W. Heitler dan F. London pada tahun 1927
Pertama kali diusulkan oleh F. Hund dan R.S. Mulliken pada tahun 1932
3.
Penerapan
Menggunakan konsep hibridisasi dan resonansi dalam penerapannya
Tidak ada ruang bagi penerapan resonansi dalam teori ini
4.
Hubungan dengan sifat paramagnetik Oksigen
Tidak dapat menjelaskan sifat paramagnetik pada Oksigen
Dapat menjelaskan sifat paramagnetik pada Oksigen
5.
Pendekatan kuantitatif
Pendekatan dalam perhitungan memiliki langkah yang cukup sederhana
Pendekatan dalam perhitungan cukup rumit  dan membutuhkan ketelitian lebih tinggi

Tidak ada komentar:

Posting Komentar